+ "text": "Sebuah perahu nelayan terombang-ambing menuju pesisir. Salah satu penumpangnya adalah seorang perempuan muda yang tampak telah babak belur karena mabuk laut. Di dekat dia duduk sambil memeluk sebuahbuku, tampak sebuah ember kaleng. Semakin dekat ke pantai, beberapa nelayan melompat dari perahu lalu menarik perahu menuju daratan. Perempuan muda itu menyandang ransel besarnya lalu melompat pula ke laut yang dangkal. Malamnya, perempuan muda itu berada dalam ruang berdinding bambu yang diterangi obor dan lampu-lampu badai. Penuh sesak ruang itu. Orang-orang dewasa berdiri di sisi-sisi ruangan, anak-anak kecil rapat duduk bersila, semua tertegun dan berdecak-decak kagum menatap perempuan muda itu menulis di papan tulis dengan dua tangan sekaligus. Tangan kiri menggambar grafik, tangan kanan sibuk menulis angka-angka. Lalu Guru Desi, dengan tempelan koyok seantero dahi dan leher, masih berwajah mabuk laut, memakai kemeja ayahnya, berbalik, tersenyum lebar dan berkata pada para hadirin yang terpana. Matematika, kawan, bukan untuk para penakut!",
0 commit comments