Skip to content

Commit c050f9f

Browse files
committed
Initial commit on translating wordpress tutorial persistent volume
EN page: https://kubernetes.io/docs/tutorials/stateful-application/mysql-wordpress-persistent-volume/
1 parent fdb06cf commit c050f9f

File tree

1 file changed

+232
-0
lines changed

1 file changed

+232
-0
lines changed
Lines changed: 232 additions & 0 deletions
Original file line numberDiff line numberDiff line change
@@ -0,0 +1,232 @@
1+
---
2+
title: "Contoh: Men-deploy WordPress dan MySQL dengan Persistent Volumes"
3+
reviewers:
4+
- ahmetb
5+
content_type: tutorial
6+
weight: 20
7+
card:
8+
name: tutorials
9+
weight: 40
10+
title: "Contoh Stateful: WordPress dengan Persistent Volumes"
11+
---
12+
13+
<!-- overview -->
14+
Tutorial ini menunjukkan cara untuk men-deploy situs WordPress dan database MySQL menggunakan Minikube. Kedua aplikasi ini menggunakan PersistentVolumes dan PersistentVolumeClaims untuk menyimpan data.
15+
16+
[PersistentVolume](/docs/concepts/storage/persistent-volumes/) (PV) adalah bagian dari penyimpanan di dalam kluster yang telah disediakan secara manual oleh administrator, atau secara dinamis disediakan oleh Kubernetes menggunakan [StorageClass](/docs/concepts/storage/storage-classes).
17+
18+
[PersistentVolumeClaim](/docs/concepts/storage/persistent-volumes/#persistentvolumeclaims) (PVC) adalah permintaan penyimpanan oleh pengguna yang dapat dipenuhi oleh PV. PersistentVolumes dan PersistentVolumeClaims bersifat independen dari siklus hidup Pod dan mempertahankan data meskipun Pod di-restart, dijadwalkan ulang, atau bahkan dihapus.
19+
20+
{{< warning >}}
21+
Deployment ini tidak cocok untuk kasus penggunaan produksi, karena menggunakan Pod WordPress dan MySQL instance tunggal. Pertimbangkan untuk menggunakan [WordPress Helm Chart](https://github.com/bitnami/charts/tree/master/bitnami/wordpress) untuk mendeploy WordPress di lingkungan produksi.
22+
{{< /warning >}}
23+
24+
{{< note >}}
25+
File yang disediakan dalam tutorial ini menggunakan API Deployment GA dan spesifik untuk Kubernetes versi 1.9 dan yang lebih baru. Jika Anda ingin menggunakan tutorial ini dengan versi Kubernetes yang lebih lama, harap perbarui versi API sesuai kebutuhan, atau rujuk ke versi tutorial sebelumnya.
26+
{{< /note >}}
27+
28+
## {{% heading "objectives" %}}
29+
30+
* Membuat PersistentVolumeClaims dan PersistentVolumes
31+
* Membuat `kustomization.yaml` dengan
32+
* generator Secret
33+
* konfigurasi sumber daya MySQL
34+
* konfigurasi sumber daya WordPress
35+
* Terapkan direktori kustomisasi dengan `kubectl apply -k ./`
36+
* Bersihkan sumber daya
37+
38+
## {{% heading "prerequisites" %}}
39+
40+
{{< include "task-tutorial-prereqs.md" >}} {{< version-check >}}
41+
42+
Contoh yang ditunjukkan di halaman ini bekerja dengan `kubectl` versi 1.27 dan yang lebih baru.
43+
44+
Unduh file konfigurasi berikut:
45+
46+
1. [mysql-deployment.yaml](/examples/application/wordpress/mysql-deployment.yaml)
47+
48+
1. [wordpress-deployment.yaml](/examples/application/wordpress/wordpress-deployment.yaml)
49+
50+
<!-- lessoncontent -->
51+
52+
## Membuat PersistentVolumeClaims dan PersistentVolumes
53+
54+
MySQL dan WordPress masing-masing memerlukan PersistentVolume untuk menyimpan data. PersistentVolumeClaims mereka akan dibuat pada langkah deployment.
55+
56+
Banyak lingkungan kluster memiliki StorageClass default yang sudah di-instal. Ketika StorageClass tidak ditentukan dalam PersistentVolumeClaim, StorageClass default kluster akan digunakan.
57+
58+
Ketika PersistentVolumeClaim dibuat, PersistentVolume akan disediakan secara dinamis berdasarkan konfigurasi StorageClass.
59+
60+
{{< warning >}}
61+
Di kluster lokal, StorageClass default menggunakan provisioner `hostPath`. Volume `hostPath` hanya cocok untuk pengembangan dan pengujian. Dengan volume `hostPath`, data Anda akan disimpan di `/tmp` pada node tempat Pod dijadwalkan dan tidak akan berpindah antar node. Jika sebuah Pod mati dan dijadwalkan ke node lain di kluster, atau node di-reboot, data akan hilang.
62+
{{< /warning >}}
63+
64+
{{< note >}}
65+
Jika Anda menjalankan kluster yang memerlukan provisioner `hostPath`, flag `--enable-hostpath-provisioner` harus diatur pada komponen `controller-manager`.
66+
{{< /note >}}
67+
68+
{{< note >}}
69+
Jika Anda memiliki kluster Kubernetes yang berjalan di Google Kubernetes Engine, silakan ikuti [panduan ini](https://cloud.google.com/kubernetes-engine/docs/tutorials/persistent-disk).
70+
{{< /note >}}
71+
72+
## Membuat kustomization.yaml
73+
74+
### Menambahkan Generator Secret
75+
76+
[Secret](/docs/concepts/configuration/secret/) adalah objek yang menyimpan data sensitif seperti kata sandi atau kunci. Sejak versi 1.14, `kubectl` mendukung pengelolaan objek Kubernetes menggunakan file kustomisasi. Anda dapat membuat Secret menggunakan generator di `kustomization.yaml`.
77+
78+
Tambahkan generator Secret di `kustomization.yaml` dengan perintah berikut. Anda perlu mengganti `KATA_SANDI` dengan kata sandi yang ingin Anda gunakan.
79+
80+
```shell
81+
cat <<EOF >./kustomization.yaml
82+
secretGenerator:
83+
- name: mysql-pass
84+
literals:
85+
- password=KATA_SANDI
86+
EOF
87+
```
88+
89+
## Menambahkan Konfigurasi Sumber Daya untuk MySQL dan WordPress
90+
91+
Manifest berikut menjelaskan Deployment MySQL instance tunggal. Kontainer MySQL memasang PersistentVolume di /var/lib/mysql. Variabel lingkungan `MYSQL_ROOT_PASSWORD` mengatur kata sandi database dari Secret.
92+
93+
{{% code_sample file="application/wordpress/mysql-deployment.yaml" %}}
94+
95+
Manifest berikut menjelaskan Deployment WordPress instance tunggal. Kontainer WordPress memasang PersistentVolume di `/var/www/html` untuk file data situs web. Variabel lingkungan `WORDPRESS_DB_HOST` mengatur nama Layanan MySQL yang didefinisikan di atas, dan WordPress akan mengakses database melalui Layanan. Variabel lingkungan `WORDPRESS_DB_PASSWORD` mengatur kata sandi database dari Secret yang dihasilkan oleh kustomize.
96+
97+
{{% code_sample file="application/wordpress/wordpress-deployment.yaml" %}}
98+
99+
1. Unduh file konfigurasi deployment MySQL.
100+
101+
```shell
102+
curl -LO https://k8s.io/examples/application/wordpress/mysql-deployment.yaml
103+
```
104+
105+
2. Unduh file konfigurasi WordPress.
106+
107+
```shell
108+
curl -LO https://k8s.io/examples/application/wordpress/wordpress-deployment.yaml
109+
```
110+
111+
3. Tambahkan mereka ke file `kustomization.yaml`.
112+
113+
```shell
114+
cat <<EOF >>./kustomization.yaml
115+
resources:
116+
- mysql-deployment.yaml
117+
- wordpress-deployment.yaml
118+
EOF
119+
```
120+
121+
## Terapkan dan Verifikasi
122+
123+
`kustomization.yaml` berisi semua sumber daya untuk mendeploy situs WordPress dan database MySQL. Anda dapat menerapkan direktori dengan
124+
125+
```shell
126+
kubectl apply -k ./
127+
```
128+
129+
Sekarang Anda dapat memverifikasi bahwa semua objek ada.
130+
131+
1. Verifikasi bahwa Secret ada dengan menjalankan perintah berikut:
132+
133+
```shell
134+
kubectl get secrets
135+
```
136+
137+
Responsnya akan seperti ini:
138+
139+
```
140+
NAME TYPE DATA AGE
141+
mysql-pass-c57bb4t7mf Opaque 1 9s
142+
```
143+
144+
2. Verifikasi bahwa PersistentVolume telah disediakan secara dinamis.
145+
146+
```shell
147+
kubectl get pvc
148+
```
149+
150+
{{< note >}}
151+
Mungkin memerlukan waktu beberapa menit untuk PV disediakan dan terikat.
152+
{{< /note >}}
153+
154+
Responsnya akan seperti ini:
155+
156+
```
157+
NAME STATUS VOLUME CAPACITY ACCESS MODES STORAGECLASS AGE
158+
mysql-pv-claim Bound pvc-8cbd7b2e-4044-11e9-b2bb-42010a800002 20Gi RWO standard 77s
159+
wp-pv-claim Bound pvc-8cd0df54-4044-11e9-b2bb-42010a800002 20Gi RWO standard 77s
160+
```
161+
162+
3. Verifikasi bahwa Pod sedang berjalan dengan menjalankan perintah berikut:
163+
164+
```shell
165+
kubectl get pods
166+
```
167+
168+
{{< note >}}
169+
Mungkin memerlukan waktu beberapa menit untuk Status Pod menjadi `RUNNING`.
170+
{{< /note >}}
171+
172+
Responsnya akan seperti ini:
173+
174+
```
175+
NAME READY STATUS RESTARTS AGE
176+
wordpress-mysql-1894417608-x5dzt 1/1 Running 0 40s
177+
```
178+
179+
4. Verifikasi bahwa Layanan sedang berjalan dengan menjalankan perintah berikut:
180+
181+
```shell
182+
kubectl get services wordpress
183+
```
184+
185+
Responsnya akan seperti ini:
186+
187+
```
188+
NAME TYPE CLUSTER-IP EXTERNAL-IP PORT(S) AGE
189+
wordpress LoadBalancer 10.0.0.89 <pending> 80:32406/TCP 4m
190+
```
191+
192+
{{< note >}}
193+
Minikube hanya dapat mengekspos Layanan melalui `NodePort`. EXTERNAL-IP selalu pending.
194+
{{< /note >}}
195+
196+
5. Jalankan perintah berikut untuk mendapatkan Alamat IP untuk Layanan WordPress:
197+
198+
```shell
199+
minikube service wordpress --url
200+
```
201+
202+
Responsnya akan seperti ini:
203+
204+
```
205+
http://1.2.3.4:32406
206+
```
207+
208+
6. Salin alamat IP, dan muat halaman di browser Anda untuk melihat situs Anda.
209+
210+
Anda akan melihat halaman pengaturan WordPress yang mirip dengan tangkapan layar berikut.
211+
212+
![wordpress-init](https://raw.githubusercontent.com/kubernetes/examples/master/mysql-wordpress-pd/WordPress.png)
213+
214+
{{< warning >}}
215+
Jangan biarkan instalasi WordPress Anda di halaman ini. Jika pengguna lain menemukannya, mereka dapat mengatur situs web di instance Anda dan menggunakannya untuk menyajikan konten berbahaya.<br/><br/>
216+
Instal WordPress dengan membuat nama pengguna dan kata sandi atau hapus instance Anda.
217+
{{< /warning >}}
218+
219+
## {{% heading "cleanup" %}}
220+
221+
1. Jalankan perintah berikut untuk menghapus Secret, Deployment, Service, dan PersistentVolumeClaim Anda:
222+
223+
```shell
224+
kubectl delete -k ./
225+
```
226+
227+
## {{% heading "whatsnext" %}}
228+
229+
* Pelajari lebih lanjut tentang [Introspeksi dan Debugging](/docs/tasks/debug/debug-application/debug-running-pod/)
230+
* Pelajari lebih lanjut tentang [Jobs](/docs/concepts/workloads/controllers/job/)
231+
* Pelajari lebih lanjut tentang [Port Forwarding](/docs/tasks/access-application-cluster/port-forward-access-application-cluster/)
232+
* Pelajari cara [Mendapatkan Shell ke Kontainer](/docs/tasks/debug/debug-application/get-shell-running-container/)

0 commit comments

Comments
 (0)